Focuso Market Research

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wide Network

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Creativity with a difference

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Quantitative Research Methods

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Professional Staff

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 27 Mei 2014

Penggunaan Sabun Pembersih Wajah Khusus Pria

Tujuan :
Untuk mengetahui penggunaan sabun pembersih wajah khusus pria di kalangan mahasiswa 

Metode:

Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang disebar langsung kepada responden, jumlah 25 responden. Lokasi penelitian ini dilakukan di daerah sekitar Jl. Perumnas Seturan  Blok F5b.


Diagram diatas menunjukan bahwa masih ada konsumen pria yang masih menggunakan pembersih wajah selain sabun pembersih wajah khusus pria.  Responden menunjukan bahwa masih ada 32% masih menggunakan produk pembersih lain untuk membersihkan wajah mereka. Mulai dari sabun pembersih wajah wanita, obat dokter hingga sabun mandi. Sedangkan pengguna sabun perbersih wajah khusus pria ada 68% , ini menunjukan bahwa keputusn pembelian dari produk pembersih wajah khusus pria cukup tinggi. Dapat diartikan juga tidak hanya perempuan yang berfikir tentang kebersihan wajah tetapi kebutuhan para pria untuk memperindah penampilan dan mencerahkan wajah termasuk cukup tinggi.

Diagram diatas dapat menunjukan penggunaan sabun pembersih wajah khusus pria di gunakan lebih banyak pada kepunyaan uang saku Rp. 1.000.000  sampai  Rp. 2.000.000. hal ini menunjukan harga pembersih wajah masih relative mahal.

Menunjukan bahwa iklan sebagai faktor yang tertinggi dan kedua kebersihan merupakan hal yang paling dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk selain faktor harga, merek dan bahan- bahan. Selain faktor kebersihan wajah, pemasaran melalui iklan juga memegang peranan penting dalam mendorong konsumen untuk memutuskan pembelian produk sabun pembersih wajah khusus pria.

Media periklanan yang digunakan konsumen untuk mengetahui dan mengenal produk sabun pembersih wajah khusus pria.


       Diagram diatas menunjukan bahwa para responden memilih televisi sebagai media iklan untuk mengetahui dan mengenal produk sabun pembersih wajah pria. Hal ini menunjukan bahwa televisi merupakan media periklanan ynag paling sering digunakan konsumen untuk mengetahui sebuah produk. Iklan di televisi bekerja seperti film, menceritakan kisah, membangkitkan emosi, menciptakan fantasi, dan  memberikan visual yang kuat.




Menunjukan pembersih Vaseline For Men menjadi peringkat pertama dalam pemilihan sabun perbersih wajah khususnya kepada pengguna yang menggunakan sabun pembersih wajah khusus pria. hal ini dapat diartikan bahwa pemasaran dan promosi yang dilakukan produk Vaseline for Men cukup berhasil dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut. 


Kesimpulan 

Dari keseluran hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak hanya perempuan yang berfikir tentang kebersihan wajah tetapi kebutuhan para laki laki untuk memperindah penampilan dan mencerahkan wajah termasuk cukup tinggi. Kemudian faktor yang mendorong pembelian sabun pembersih wajah pada pria yaitu iklan melalui media televisi, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi iklan melalui media televisi maka akan semkin tinggi pula keputusan pembelian dari responden. 

Diposting Oleh : Tri Dahriatin Dahlan H. Malik

Penelitian tentang Belanja Bulanan

Belanja Bulanan

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai faktor yang terkait dengan belanja bulanan di kalangan Mahasiswa Sosiologi Atma Jaya Yogyakarta

Metode:
-         - Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer diperoleh dari hasil       kuesioner yang disebar langsung kepada responden.
-          - Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 15 responden
-         -  Teknik pengambilan sampel : Simple random sampling
-          - Teknik ini diambil karena responden yang dipilih memiliki tingkat homogenitas yang tinggi.
-          - Lokasi penelitian: Penelitian ini dilakukan di Gedung Theresa Universitas Atma Jaya


Laporan
Laporan hasil riset ini digambarkan dalam bentuk bar chart dengan menampilkan persentase

Pertanyaan 1/8
Tempat yang saudara pilih untuk belanja bulanan:



Pertanyaan 2/8
Memilih belanja bulanan di tempat yang dipilih dengan alasan:



Pertanyaan 3/8
Memilih tempat belanja bulanan berdasar rekomendasi:



Pertanyaan 4/8
Barang yang dibeli saat belanja bulanan selalu sama setiap bulannya:



Pertanyaan 5/8
Membuat draft barang yang akan dibeli:


Pertanyaan 6/8
Memisahkan uang untuk belanja bulanan dengan pengeluaran lainnya:


Pertanyaan 7/8
Pengeluaran rata-rata untuk belanja bulanan:



Kesimpulan

Tempat yang dipilih oleh responden untuk belanja bulanan adalah Swalayan Lokal (Mirota) dengan persentase 50%. Alasan sebagian besar responden yang memilih belanja di swalayan lokal bersifat ekonomi, yakni alasan harga yang ditawarkan di pasar swalayan lokal (Mirota) lebih murah. Interaksi dalam kegiatan belanja bulanan, bisa diketahui dari pertanyaan tentang siapa yang memberi rekomendasi kepada responden untuk berbelanja di tempat pilihan. Interaksi dengan individu lain diluar responden tidak banyak mempengaruhi. 50 % responden menyatakan rekomendasi berbelanja di tempat yang dipilih adalah atas dasar keinginan pribadi. 66, 67% responden menyatakan “kadang-kadang” mereka membeli jenis barang yang sama dengan bulan-bulan sebelummnya. Sebagian besar responden (66, 67%) responden menyatakan tidak pernah membuat draft ketika akan belanja bulanan. 53,33 responden tidak pernah membuat atau memisahkan anggaran khusus untuk belanja bulanan. Pengeluaran sebagian besar (53.33%) responden untuk belanja bulanan rata-rata adalah Rp. 76.000,- sampai Rp. 100.000,-







Diposting oleh: Rani Lestari

Selasa, 20 Mei 2014

USAHA DI SEKITARAN KAMPUS IV GEDUNG TERESA

INTRODUKSI
Kampus IV Gedung Teresa yang berada di Babarsari, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

TUJUAN
Pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jenis usaha di sekitaran Kampus IV Gedung Teresa yang bisa dijalankan untuk mendukung mendapatkan kebutuhan mahasiswa selama berada di kampus.

MANFAAT
Dari hasil penelitian ini memberikan manfaat kepada wiraswasta dalam mengambil keputusan untuk membuka usaha di sekitaran Kampus IV Gedung Teresa.

METODOLOGI

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Quota Sampling (penarikan sampel secara jatah) yang dimana teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar pada mahasiswa dari 2 (dua) program studi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, diantaranya mahasiswa program studi sosiologi dan mahasiswa program studi ilmu komunikasi. Dari kedua program studi tersebut kami mengambil sampel sebanyak 20 responden yang dimana 10 responden dari mahasiswa program studi sosiologi dan 10 responden dari program studi ilmu komunikasi. Penyebaran alat pengumpul data yaitu kuesioner ini dilakukan pada hari selasa 20 Mei 2014 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

LAPORAN


Dalam penyebaran kuesioner yang di sebar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik didapatkan masing-masing berjumlah 10 responden. Yang dimana dari program studi Sosiologi perempuan berjumalah 5 responden dan laki-laki berjumlah 6 responden. Dari program studi Ilmu Komunikasi perempuan berjumlah 5 responden dan laki-laki berjumlah 4 responden.

Perbandingan dari jenis kelamin, mahasiswa yang sedang menempuh semester 2 pada jenis kelamin perempuan ada 3 responden sedangkan pada jenis kelamin laki-laki ada 1 orang. Yang sedang menempuh semester 4 pada jenis kelamin perempuan ada 4 responden sedangkan jenis kelamin laki-laki ada 7 responden. Mahasiswa yang sedang menempuh semester 6 pada jenis kelamin perempuan ada 1 responden begitu pula pada jenis kelamin laki-laki juga ada 1 responden. Untuk yang sedang menempuh semester lebih dari sama dengan 10 pada jenis kelamin perempuan ada 2 responden sedangkan pada jenis kelamin laki-laki ada 1 responden.


Responden menempati tempat tinggal selama kuliah yang di rumah pribadi/keluarga/saudara pada jenis kelamin perempuan ada 3 responden begitu pula pada jenis kelamin laki-laki ada 3 responden. Tempat tinggal selama kuliah di kost/kontrakan pada jenis kelamin perempuan ada 6 responden begitu pula pada jenis kelamin laki-laki ada 6 responden. Untuk yang menempati asrama sebagai tempat tinggal selama kuliah pada jenis kelamin perempuan ada 1 responden dan pada jenis kelamin laki-laki tidak ada responden yang menempati asrama. Pada pilihan menempati tempat tinggal selama kuliah ada 1 responden laki-laki yang memilih pilihan lainnya.
Dalam 1 hari, responden yang berada kurang dari sama dengan 3 jam hanya ada 1 pada jenis kelamin perempuan. Pada 3-6 jam responden perempuan ada 4 sedangkan laki-laki ada 8 responden. Pada jam 6-9 masing-masing perempuan dan laki-laki ada 1 responden. Pada 9-12 jam hanya pad aperempuan dengan 1 responden. Pada jam 12-15 dengan jenis kelamin perempuan ada 3 responden sedangkan laki-laki ada 1 responden.


Kegiatan yang lebih mendominasi ketika berada di kampus ada pada kuliah dengan perempuan ada 9 responden dan laki-laki ada 7 responden.


Kebutuhan yang mudah didapat disekitaran kampus, dari hasil penyebaran kuesioenr didapatkan usaha tempat print/fotocopy lebih dominan dengan 6 responden perempuan tetapi pada jenis kelamin laki-laki ada pada rumah makan/minuman dengan responden 4.


Kebutuhan yang sulit didapat lebih mendominasi pada pilihan lainnya dengan masing-masing dari perempuan dan laki-laki dengan 5 responden.

Usaha yang direkomendasikan untuk membuka usaha yang paling mendominasi ada pada tempat print/fotocopy dengan masing-masing 4 responden.

Pada usaha yang menjadi kebutuhan mahasiswa lebih mendominasi perempuan pada pilihan tempat print/fotocopy dengan 7 responden.



Afila Asih Sejati

Pemilihan Produk Sabun

Introduksi


Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Tujuan survei
Tujuan dari riset pasar ini dilakukan untuk mengetahui pemilihan pada penggunaan sabun oleh mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Metode penelitian
Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, penyebaran kuesioner dillakukan secara langsung kepada responden. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah SPSS, kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan, kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil yang jelas dan maksimal. Responden dalam riset pasar ini berjumlah 16 orang, yang dituju adalah mahasiswa Program Studi Sosiologi. Tempat dilakukannya riset pasar ini berada di  Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta. Kuesioner disebarkan kedapa responden, yaitu pada 5 April 2014.

Analisis

 Seluruh responden perempuan mengetahui produk sabun kecantikan, sedangkan ada 1 responden laki-laki yang tidak mengetahui produk sabun kecantikan.


Meskipun seluruh responden perempuan mengetahui produk sabun kecantikan seperti sabun Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui, tetapi tidak seluruh responden menggunakan produk sabun kecantikan tersebut. Produk sabun kecantikan tidak hanya digunakan oleh perempuan, tetapi laki-laki juga menggunaka produk sabun tersebut, hal ini didasarkan pada hasil jawaban responden sebanyak 5 responden laki-laki menyatakan menggunaka produk sabun kecantikan dari total 8 responden laki-laki.

Responden laki-laki maupun perempuan mendapatkan informasi atau mengetahui produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) dari media elektronik, seperti iklan yang ditayangkan di televise dan disiarkan di radio.

Produk sabun kesehatan lebih banyak digunakan oleh responden laki-laki dengan total 8 responden, sedangkan perempuan yang menggunakan sabun kesehatan hanya ada 4 responden dari total 8 responden.

Informasi mengenai produk sabun kesehatan yang diterima oleh responden lakia-laki dan perempuan banyak diperoleh dari media elektronik.

Berdasarkan dari data sebelumnya mengenai informasi mengenai produk sabun kecantikan dan kesehatan banyak diperoleh melalui media elektonik. Berdasarkan dari hasil mengenai promosi poduk sabun lebih efektif melalui media iklan televise.

Berdasarkan data, menerut responden promosi iklan dari sabun kesehatan lebih menarik dari pada sabun kecantikan.

Adanya pengaruh media promosi yang dilakukan pada sabun kesehatan yang dilakukan secara gencar, dapat memberikan pengaruh pada responden untuk membeli dan menggunakannya.

Promosi yang dilakukan secara gencar oleh produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) tidak memberikan pengaruh kepada responden untuk membeli dan menggunaka produk sabun kecantikan.

Berdasarkan dari hasil jawaban responden didapatkan hasil, bahwa responden laki-laki dan perempuan tidak setuju apabila produk sabun kesehatan hanya diperuntukan untuk laki-laki saja.

Responden laki-laki dan perempuan tidak setuju apabila produk sabun kecantikan hanya diperuntukan bagi perempuan.

 Berdasarkan hasil, responden laki-laki dan perempuan berpendapat bahwa harga produk sabun kecantikan lebih terjangkau dari pada produk sabun kesehatan.

Model atau bintang iklan pada produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) tidak mempengaruhi responden untuk membeli sabun tersebut.

Responden memilih memebeli produk sabun kecantikan didasarkan pada produk yang berkualitas

Kesimpulan
Tidak adanya pengaruh terhadap laki-laki mengenai brand image yang dimiliki oleh produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) untuk menggunakan produk sabun tersebut. Media promosi produk sabun melalui iklan di televise dirasa cukup efektif, karena banyak responden yang dapat mengetahui informasi mengenai produk melalui penayangan iklan. Pembelian produk sabun tidak dipengaruhi berdasarkan pada model atau bintang iklan pada produk sabun (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) tetapi responden membeli berdasarkan pada kualitas yang dimiliki oleh produk sabu

Referensi

Diposkan oleh : Ferina Anistya F.

Penggunaan Trend Kacamata Dikalangan Mahasiswa

Kacamata saat ini bukan hanya sekedar benda yang membantu seseorang yang mengalami plus atau minus matanya supaya lebih jelas melihart dan membaca namun sudah merupakan trend gaya hidup. Dengan berkembangnya model kacamata yang ada di indonesia, rasanya semakin dimanjakan dengan ratusasan model yang sekaligus keluar bersamaan dari beberapa brand ternama dunia

Tujuan : untuk mengetahui penggunaan kacaata di kalangan mahasiswa
Metodologi :
·       Metode yang digunakan : cluster random sampling
·       Teknik pengumpulan data : kuesioner, kuesioner disebarkan secara langsung di Fisip.
·       Responden : 30 orang.

Hasil Penelitian :

·         Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa responden dalam membeli kacamata begitu beragam dari optik 46,67 %, mall 10.00%, online 20,00% dan lainnya 23,23% antara lain di lihat dari : bentuk muka, lensa dan awet



Kesimpulan : Penggunaan kecamata di kalangan mahasiswa di pengaruhi oleh Warna ganggang , Motif kacamata, Harga dan juga tempat dimana mahasiswa membeli kacamata.

Diposting oleh : Foeby Lakasa

Pemilihan Antara Air Isi Ulang Dengan Air Minum Dalam Kemasan

Tujuan : 
Untuk mengetahui pemilihan Air minum di kalangan mahasiswa.

Metode:

Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang disebar langsung kepada responden, jumlah 30 Responden. Lokasi penelitian ini dilakukan di daerah sekitar Jl. Perumnas Seturan  Blok F5b. 

Berdasarkan diagram diatas perempuan dan laki-laki lebih memilih membeli di layanan isi galon untuk membeli air minum.  Dikarenakan pelayanan isi galon terdapat layanan antar sehingga mempermudah dalam mendapatkan.  Bagi perempuan lebih memilih layanan isi ulang karena terlalu besar ukuranya sehingga sangat sulit jika membeli sendiri dan memasang. Jadi perempuan lebih banyak yang memilih layanan isi galon.

Berdasarkan diagram laki – laki  dan perempuan dalam pemilihan air isi ulang atau air minum dalam kemasan.  Laki – laki lebih banyak memilih air dalam kemasan dibandingkan dengan air isi ulang. Ini berbanding terbalik dengan wanita  yang lebih banyak memilih air isi ulang dibandingkan air dalam kemasan. 

Berdasar kan diagram diatas menurut uang saku dalam 1 bulan, 400-700 ribu lebih memilih layanan isi galon dan mini market  lebih banyak pada uang saku 700 ribu sampai  1juta ke atas.  Sedangkan pembelian diwarung lebih sedikit.

Berdasarkan diagram diatas pemilihan air isi ulang lebih banyak dipilih oleh uang saku 400 – 700 ribu, pada uang saku 700ribu – 1 juta lebih kepada air kemasandan isi ulang . Sedangkan uang saku 1juta – 1.5 juta lebih banyak memilih air minum dalam kemasan.

Kesimpulan :  
Hasil dari kesuluruhan diatas dapat dilihat bahwa , kebanyakan pengkomsumsi air isi ulang di konsumsi oleh uang saku 400 – 700 ribu. Berbanding kebalik dengan uang saku 1 – 1.5 juta lebih banyak memilih air minum dalam kemasan, ini didukung oleh faktor ekonomi responden.  Air kemasan cederung lebih mahal dibandingkan dengan air isi ulang dimana kualitas air lebih terjamin. Sedangkan air isi ulang relatif murah, sepertiga harga air minum dalam kemasan. Ini disebabkan proses pengemasannya hanya mengandalkan teknologi sederhana yang seringkali menjadi penyebab terkontaminasinya air oleh bakteri. 

Diposting oleh : Tri Dahriatin Dahlan

Penggunaan Layanan Internet di Ponsel



Penggunaan Layanan Internet di Ponsel

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai informasi terkait dengan penggunaan layanan internet di ponsel

Metode:
- - Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang disebar langsung kepada responden.
  - Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 15 responden
- - Teknik pengambilan sampel : Cluster random sampling
- -   Teknik ini diambil karena responden yang dipilih memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi.
- -  Lokasi penelitian: Penelitian ini dilakukan di Gedung Theresa Universitas Atma Jaya



Laporan
Laporan hasil riset ini digambarkan dalam bentuk pie chart dengan menampilkan persentase
Pertanyaan 1/8
Provider yang saudara gunakan:




Pertanyaan 2/8
Layanan internet yang saudara gunakan:



Pertanyaan 3/8
Layanan internet yang digunakan bersifat:


Pertanyaan 4/8
Informasi mengenai layanan internet diperoleh dari:


Pertanyaan 5/8
Prioritas penggunaan layanan internet untuk:


Pertanyaan 6/8
Alasan menggunakan layanan internet di ponsel:


Pertanyaan 7/8
Menyediakan anggaran khusus untuk membeli pulsa layanan internet tiap bulannya:

Pertanyaan 8/8
Pengeluaran untuk layanan internet setiap bulannya:




Kesimpulan
Provider yang paling banyak digunakan terkait penelitian mengenai penggunaan layanan internet di ponsel adalah provider “Telkomsel”. Layanan internet dengan periode waktu bulanan menjadi pilihan sebagian besar responden (86,67%). Layanan internet bersifat kuota lebih banyak dipilih oleh responden, karena konektivitas dari layanan kuota lebih baik dibanding layanan unlimited. Informasi mengenai layanan internet diperoleh sebagian besar responden (86,67%), ini menunjukan interaksi berupa pesan yang disampaikan oleh iklan provider terkait berhasil tersampaikan dan mempengaruhi minat konsumen. Prioritas penggunaan layanan internet tidak lepas dari fenomena “sosial media”. Alasan penggunaan layanan internet, menurut semua responden adalah sebuah kebutuhan, bukan untuk mengikuti trend. Sebagian besar responden (53,33%) menyatakan, menyediakan anggaran khusus untuk membeli pulsa guna terus menjalankan layanan internet. Penyedian anggaran khusus untuk layanan intenet ini, dikarenakan layanan internet sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Pengeluaran yang dikeluarkan oleh sebagian besar responden untuk menggunakan layanan internet setiap bulannya berkisar pada nominal Rp. 25000 sampai Rp. 50.000.



Diposting oleh: Rani Lestari