Selasa, 13 Mei 2014

PRAKTIKUM RISET PASAR “INTERAKSI SOSIAL DAN PERILAKU"

INTRODUKSI
Suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi social itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan – aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing, maka proses social itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.
Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan social manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku social adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relative terhadap norma social dan diatur oleh berbagai control sosial.

TUJUAN PRAKTIKUM
Pada praktikum ini ditujukan untuk mengetahui pola interaksi dan perilaku yang ada pada individu atau masyarakat  yang berada pada suatu tempat atau wilayah tertentu.

MANFAAT
Dengan adanya praktikum ini memberikan masukan atau gambaran mengenai pola interaksi dan perilaku yang ada pada individu atau masyarakat yang berada pada suatu tempat atau wilayah tertentu.

METODOLOGI
Dalam praktikum ini metode yang digunakan adalah observasi yang dimana teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan pengamatan yang dilakukan di Sunmor, pasar Klitikan dan pasar Bringharjo Daerah Istimewa Yogyakarta. Alat pengumpul data yaitu wawancara dan pengamatan ini dilakukan pada hari minggu 11 Mei 2014 di Sunmor, pasar Klitikan dan pasar Bringharjo Daerah Istimewa Yogyakarta.

LAPORAN
Praktikum yang diawali karena adanya tugas dari mata kuliah riset pasar dengan 3 sasaran tempatya itu Sunmor, pasar Klitikan dan pasar Bringharjo Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasaran pertama tempat yang kami datangi adalahSunmor yang berada di wilayah kawasan (Universitas Gajah Mada) UGM. Sudah menjadi budaya setiap hari minggu di kawasan UGM untuk adanya semacam pasar dipinggir jalan dengan waktu kurang lebih dari pukul 08:00-12:00 WIB. Sunmor sendiri singkatan dari Sunday Morning. Di sunmor orang berjualan beraneka ragam seperti penjual makanan ringan maupun berat, minuman, alat-alat rumah tangga, pengisi ruangan rumah maupun kamar, baju, boneka, asesoris, dan lain sebagainya. Begitu pula bagiparapembeli yang dimana orang-orang yang berdatangan bisa disimpulkan berasal dari kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari usia anak-anak, remaja, pemuda sampai orang tua yang ikut mengisi keramaian di sunmor.
Mengawali pengumpulan data menggunakan wawancara kami mengambil satu keluarga yang membuka stand di pinggir jalan dan masih kawasan UGM yang masih dalam lingkup sunmor. Keluarga yang terdiri dari bapak, ibu (Filia) dan 3 anak ini dari Saksi-Saksi Yehuwa, organisasi yang bekerja secara sukarela yang tersebar kurang lebih ada 200 negara yang berpusat di New York. Dari keluarga ini bagian dari divisi bahasa inggris pada organisasi tersebut. Mereka mengambil Sunmor sebagai tempat mereka membuka stand dikarenakan Sunmor adalah kawasan strategis dalam mempublikasikan atau tempat untuk membuka stand. Ini dikarenakan tujuan mengadakan stand ini sendiri mencari tempat yang banyak pengunjung. Tidak diadakannya stand seperti di mall karena jika di mall mengeluar kanbiaya untuk sewa tempat sedangakan pekerjaan yang sedang digeluti adalah pekerjaan sukarela dan tanpa gaji atau bayaran secara materiil. Tetapi dari Saksi-Saksi Yehuwa ini sendiri kadang juga membuka stand di sekolah, sekolah yang dimana bersedia atau memperbolehkan adanya pemberi bimbingan atau pelajaran tambahan.
Tempat kedua yang kami datangi adalah di pasar Klitikan. Pasar yang menjual belikan barang-barang dengan harga yang relatif lebih murah, lengkap dan masih bisa ditawar. Wawancara adalah alat kami untuk mengumpulkan data. Nama responden kami adalah Kusnandiadan Tri. Seorang anak lulusan SMA dari salah satu sekolah yang berada di Wates. Kelebihan yang dirasakan di pasar Klitikan ini sendiri adalah banyaknya barang yang dijual, harga relatif murah dan bisa ditawar. Untuk kekurangan yang ada pada pasar Klitikan ini sendiri adalah yang dirasakan oleh responden kami ketika mereka menawar dan tidak jadi membeli, sipenjual seperti memaksa siresponden kami untuk tetap harus membeli seakan-akan seperti memaksa sehingga menimbulkan sikap yang dirasa kurang baik dan kurang ramah. Untuk produk atau kebutuhan yang kurang pada pasar Klitikan ini sendiri adalah tidak adanya yang menjual kosmetik, walaupun jika adanya kosmetik di pasar Klitikan siresponden kami juga tidak akan membeli karena ditakutkan abal-abal jika merk asli tidak mungkin harga bisa lebih murah dan bisa ditawar. Responden kami juga tidak terlalu mempermasalahkan mengenai barang ori dan kw, menurut mereka mengenai produk tidak terlalu diperhatiakan.
Tempat ketiga yang kami datangi adalah pasar Bringharjo yang terletak di kawasan Malioboro. Pasar yang menyajikan banyak kebutuhan tetapi tetap tidak terlepas dari ciri batik Jogja. Proses tawar menawar jug aterjadi di pasarini. Yang berdatangan di pasar ini juga termasuk wisatawan lokal maupun wisatawan asing.


Afila Asih Sejati

0 komentar:

Posting Komentar