Selasa, 20 Mei 2014

Pemilihan Produk Sabun

Introduksi


Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Tujuan survei
Tujuan dari riset pasar ini dilakukan untuk mengetahui pemilihan pada penggunaan sabun oleh mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Metode penelitian
Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, penyebaran kuesioner dillakukan secara langsung kepada responden. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah SPSS, kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan, kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil yang jelas dan maksimal. Responden dalam riset pasar ini berjumlah 16 orang, yang dituju adalah mahasiswa Program Studi Sosiologi. Tempat dilakukannya riset pasar ini berada di  Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta. Kuesioner disebarkan kedapa responden, yaitu pada 5 April 2014.

Analisis

 Seluruh responden perempuan mengetahui produk sabun kecantikan, sedangkan ada 1 responden laki-laki yang tidak mengetahui produk sabun kecantikan.


Meskipun seluruh responden perempuan mengetahui produk sabun kecantikan seperti sabun Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui, tetapi tidak seluruh responden menggunakan produk sabun kecantikan tersebut. Produk sabun kecantikan tidak hanya digunakan oleh perempuan, tetapi laki-laki juga menggunaka produk sabun tersebut, hal ini didasarkan pada hasil jawaban responden sebanyak 5 responden laki-laki menyatakan menggunaka produk sabun kecantikan dari total 8 responden laki-laki.

Responden laki-laki maupun perempuan mendapatkan informasi atau mengetahui produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) dari media elektronik, seperti iklan yang ditayangkan di televise dan disiarkan di radio.

Produk sabun kesehatan lebih banyak digunakan oleh responden laki-laki dengan total 8 responden, sedangkan perempuan yang menggunakan sabun kesehatan hanya ada 4 responden dari total 8 responden.

Informasi mengenai produk sabun kesehatan yang diterima oleh responden lakia-laki dan perempuan banyak diperoleh dari media elektronik.

Berdasarkan dari data sebelumnya mengenai informasi mengenai produk sabun kecantikan dan kesehatan banyak diperoleh melalui media elektonik. Berdasarkan dari hasil mengenai promosi poduk sabun lebih efektif melalui media iklan televise.

Berdasarkan data, menerut responden promosi iklan dari sabun kesehatan lebih menarik dari pada sabun kecantikan.

Adanya pengaruh media promosi yang dilakukan pada sabun kesehatan yang dilakukan secara gencar, dapat memberikan pengaruh pada responden untuk membeli dan menggunakannya.

Promosi yang dilakukan secara gencar oleh produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) tidak memberikan pengaruh kepada responden untuk membeli dan menggunaka produk sabun kecantikan.

Berdasarkan dari hasil jawaban responden didapatkan hasil, bahwa responden laki-laki dan perempuan tidak setuju apabila produk sabun kesehatan hanya diperuntukan untuk laki-laki saja.

Responden laki-laki dan perempuan tidak setuju apabila produk sabun kecantikan hanya diperuntukan bagi perempuan.

 Berdasarkan hasil, responden laki-laki dan perempuan berpendapat bahwa harga produk sabun kecantikan lebih terjangkau dari pada produk sabun kesehatan.

Model atau bintang iklan pada produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) tidak mempengaruhi responden untuk membeli sabun tersebut.

Responden memilih memebeli produk sabun kecantikan didasarkan pada produk yang berkualitas

Kesimpulan
Tidak adanya pengaruh terhadap laki-laki mengenai brand image yang dimiliki oleh produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) untuk menggunakan produk sabun tersebut. Media promosi produk sabun melalui iklan di televise dirasa cukup efektif, karena banyak responden yang dapat mengetahui informasi mengenai produk melalui penayangan iklan. Pembelian produk sabun tidak dipengaruhi berdasarkan pada model atau bintang iklan pada produk sabun (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) tetapi responden membeli berdasarkan pada kualitas yang dimiliki oleh produk sabu

Referensi

Diposkan oleh : Ferina Anistya F.

0 komentar:

Posting Komentar