Introduksi
Sabun adalah surfaktan yang
digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk
padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya.
Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana
publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif
mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara
berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu
mencuci atau membersihkan.
Tujuan survei
Tujuan dari riset
pasar ini dilakukan untuk mengetahui pemilihan pada penggunaan sabun oleh mahasiswa Program Studi
Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Metode penelitian
Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, penyebaran kuesioner
dillakukan secara langsung kepada responden. Teknik pengolahan data yang
digunakan adalah SPSS, kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan,
kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan hasil yang
jelas dan maksimal. Responden dalam riset pasar ini berjumlah 16
orang, yang dituju adalah mahasiswa Program Studi Sosiologi. Tempat dilakukannya riset pasar ini berada
di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta. Kuesioner disebarkan kedapa responden, yaitu
pada 5 April 2014.
Analisis
Seluruh responden perempuan mengetahui produk sabun
kecantikan, sedangkan ada 1 responden laki-laki yang tidak mengetahui produk sabun
kecantikan.
Meskipun seluruh responden perempuan mengetahui produk sabun
kecantikan seperti sabun Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui, tetapi tidak
seluruh responden menggunakan produk sabun kecantikan tersebut. Produk sabun
kecantikan tidak hanya digunakan oleh perempuan, tetapi laki-laki juga
menggunaka produk sabun tersebut, hal ini didasarkan pada hasil jawaban
responden sebanyak 5 responden laki-laki menyatakan menggunaka produk sabun
kecantikan dari total 8 responden laki-laki.
Responden laki-laki maupun perempuan mendapatkan informasi
atau mengetahui produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui)
dari media elektronik, seperti iklan yang ditayangkan di televise dan disiarkan
di radio.
Produk sabun kesehatan lebih banyak digunakan oleh responden
laki-laki dengan total 8 responden, sedangkan perempuan yang menggunakan sabun
kesehatan hanya ada 4 responden dari total 8 responden.
Informasi mengenai produk sabun kesehatan yang diterima oleh
responden lakia-laki dan perempuan banyak diperoleh dari media elektronik.
Berdasarkan dari data sebelumnya mengenai informasi mengenai
produk sabun kecantikan dan kesehatan banyak diperoleh melalui media elektonik.
Berdasarkan dari hasil mengenai promosi poduk sabun lebih efektif melalui media
iklan televise.
Berdasarkan data, menerut responden promosi iklan dari sabun
kesehatan lebih menarik dari pada sabun kecantikan.
Adanya pengaruh media promosi yang dilakukan pada sabun
kesehatan yang dilakukan secara gencar, dapat memberikan pengaruh pada
responden untuk membeli dan menggunakannya.
Promosi yang dilakukan secara gencar oleh produk sabun
kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) tidak memberikan pengaruh kepada
responden untuk membeli dan menggunaka produk sabun kecantikan.
Berdasarkan dari
hasil jawaban responden didapatkan hasil, bahwa responden laki-laki dan
perempuan tidak setuju apabila produk sabun kesehatan hanya diperuntukan untuk
laki-laki saja.
Responden laki-laki dan perempuan tidak setuju apabila
produk sabun kecantikan hanya diperuntukan bagi perempuan.
Berdasarkan hasil, responden laki-laki dan perempuan
berpendapat bahwa harga produk sabun kecantikan lebih terjangkau dari pada
produk sabun kesehatan.
Model atau bintang iklan pada produk sabun kecantikan (Lux,
Dove, Giv, Citra dan Shinzui) tidak mempengaruhi responden untuk membeli sabun
tersebut.
Responden memilih memebeli produk sabun kecantikan
didasarkan pada produk yang berkualitas
Kesimpulan
Tidak adanya pengaruh terhadap laki-laki mengenai brand image yang
dimiliki oleh produk sabun kecantikan (Lux, Dove, Giv, Citra dan Shinzui) untuk
menggunakan produk sabun tersebut. Media promosi produk sabun melalui iklan di televise
dirasa cukup efektif, karena banyak responden yang dapat mengetahui informasi
mengenai produk melalui penayangan iklan. Pembelian produk sabun tidak
dipengaruhi berdasarkan pada model atau bintang iklan pada produk sabun (Lux,
Dove, Giv, Citra dan Shinzui) tetapi responden membeli berdasarkan pada kualitas
yang dimiliki oleh produk sabu
Referensi
Diposkan oleh : Ferina Anistya F.
0 komentar:
Posting Komentar