Selasa, 20 Mei 2014

Pemilihan Antara Air Isi Ulang Dengan Air Minum Dalam Kemasan

Tujuan : 
Untuk mengetahui pemilihan Air minum di kalangan mahasiswa.

Metode:

Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang disebar langsung kepada responden, jumlah 30 Responden. Lokasi penelitian ini dilakukan di daerah sekitar Jl. Perumnas Seturan  Blok F5b. 

Berdasarkan diagram diatas perempuan dan laki-laki lebih memilih membeli di layanan isi galon untuk membeli air minum.  Dikarenakan pelayanan isi galon terdapat layanan antar sehingga mempermudah dalam mendapatkan.  Bagi perempuan lebih memilih layanan isi ulang karena terlalu besar ukuranya sehingga sangat sulit jika membeli sendiri dan memasang. Jadi perempuan lebih banyak yang memilih layanan isi galon.

Berdasarkan diagram laki – laki  dan perempuan dalam pemilihan air isi ulang atau air minum dalam kemasan.  Laki – laki lebih banyak memilih air dalam kemasan dibandingkan dengan air isi ulang. Ini berbanding terbalik dengan wanita  yang lebih banyak memilih air isi ulang dibandingkan air dalam kemasan. 

Berdasar kan diagram diatas menurut uang saku dalam 1 bulan, 400-700 ribu lebih memilih layanan isi galon dan mini market  lebih banyak pada uang saku 700 ribu sampai  1juta ke atas.  Sedangkan pembelian diwarung lebih sedikit.

Berdasarkan diagram diatas pemilihan air isi ulang lebih banyak dipilih oleh uang saku 400 – 700 ribu, pada uang saku 700ribu – 1 juta lebih kepada air kemasandan isi ulang . Sedangkan uang saku 1juta – 1.5 juta lebih banyak memilih air minum dalam kemasan.

Kesimpulan :  
Hasil dari kesuluruhan diatas dapat dilihat bahwa , kebanyakan pengkomsumsi air isi ulang di konsumsi oleh uang saku 400 – 700 ribu. Berbanding kebalik dengan uang saku 1 – 1.5 juta lebih banyak memilih air minum dalam kemasan, ini didukung oleh faktor ekonomi responden.  Air kemasan cederung lebih mahal dibandingkan dengan air isi ulang dimana kualitas air lebih terjamin. Sedangkan air isi ulang relatif murah, sepertiga harga air minum dalam kemasan. Ini disebabkan proses pengemasannya hanya mengandalkan teknologi sederhana yang seringkali menjadi penyebab terkontaminasinya air oleh bakteri. 

Diposting oleh : Tri Dahriatin Dahlan

0 komentar:

Posting Komentar