Mengapa Orang Membeli Barang
Pertanyaan:
1- Apa
yang melatarbelakangi anda untuk membeli barang?
2- Apakah
anda membeli barang karena gengsi atau ingin meningkatkan status sosial?
3- Apakah
anda membeli barang untuk mengikuti trend yang sedang berkembang?
4- Apakah
status sosial anda sekarang berpengaruh terhadap perilaku anda dalam membeli
barang?
Berikut ini adalah hasil jawaban dari 4 pertanyaan dengan narasumber:
1 Puji
Wijaya, 24 tahun ( Mahasiswa )
Saya membe li
barang melihat dari segi kegunaan dan kualitas dari barang yang akan dibeli.
Membeli barang karena gengsi atau demi meningkatkan status sosial? Selama ini
tidak ada motivasi saya membeli barang dengan alas an tersebut.
2 Agnes
Felycia, 22 tahun ( Kerja )
Saya membeli
barang dengan alasan barang yang akan dibeli bagus secara fisik dan menarik.
Saya tidak mengikuti trend atau demi gengsi dalam pembelian barang. Contoh
dalam pembelian gadget, biasanya saya mengunggulkan aplikasi yang dimililki
dari gadget tersebut.
3 Ricky
Suswanto, 23 tahun ( Kerja )
Saya membeli
barang karena kebutuhan, suka, adanya discount yang ditawarkan, keanehan atau
uniknya barang yang dijual. Gengsi atau meningkatkan status sosial, bisa
menjadi salah satu faktor pendorong juga ketika saya akan membeli barang.
Jimmi, 23 tahun ( Kerja )
Saya membeli
barang karena adanya keinginan dan kebutuhan. Membeli barang hanya karena
gengsi atau mengikuti trend, itu bukan alasan saya membeli barang
Ada Perbedaan dalam membeli barang ketika saya
sudah mempunyai penghasilan sendiri, saya semakin memanage pengeluaran untuk
membeli barang yang saya butuhkan dan saya inginkan.
5 Tirza
Agata, 21 tahun ( Mahasiswa )
Saya membeli
barang karena kebutuhan, suka dengan barang tersebut dan uang untuk membeli
barang mencukupi. Saya anak kuliahan dan kost, sehingga pengeluaran benar-benar
diatur, saya harus memilih pengeluaran pokok yang harus dikeluarkan. Saya tidak
terpengaruh dengan gengsi atau peningkatan status sosial. Membeli barang untuk
mengikuti trend yang sedang berkembang? Ya, jika trend yang berkaitan dengan
gadget.
6 Susan
Novianti, 22 tahun ( Kerja )
Saya membeli
barang dengan alasan untuk pemenuhan kebutuhan. Gengsi atau untuk menaikan
status sosial? Tidak, itu bukan alasan saya. Saya hanya membeli barang yang
saya butuhkan dan seperlunya saja.
7 Sisi
Putri, 21 tahun ( Kerja )
Alasan saya
membeli barang, yang pertama karena suka dan yang kedua karena kebutuhan.
Membeli barang demi gengsi? Saya tidak seperti itu, prioritas saya untuk
memenuhi kebutuhan, selain butuh hal yang terpenting adalah budget yang
tersedia.
Yolanda
Pertiwi, 20 tahun ( Mahasiswa )
Biasanya saya
membeli barang karena kebutuhan dan keunikan barang yang ada. Membeli barang
karena mengikuti trend, itu alasan lain. Gengsi atau meningkatkan status sosial
bukan alasan saya untuk membeli barang. Jika barang yang ditawarkan itu adalah “Limited Edition” biasanya saya akan
membeli barang tersebut, meski saya harus menyisihkan lebih banyak budget untuk
mendapatkannya.
9 Stephanie
Joy, 22 tahun ( Wiraswasta )
Adanya kebutuhan
dan fungsi barang yang akan dibeli, menjadi prioritas saya membeli barang.
Gengsi dan status sosial mempengaruhi minat saya untuk membeli barang, namun
porsinya tidak sebesar untuk pemenuhan kebutuhan. Saya terkadang membeli barang
yang sebelumnya saya sudah punya, dalam artian fungsi dari barang itu sama
tetapi secara fisik berbeda, hanya karena adanya rasa bosan.
Charles
Herman, 21 tahun ( Kerja )
Alasan saya
membeli barang adalah fungsi yang dimiliki oleh barang yang akan saya beli,
fungsinya yang akan bermanfaat untuk kelangsungan hidup kita. Setiap barang
memang mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi belum tentu berfungsi secara
maksimal untuk kita. Saya tidak menjadikan gengsi atau peningkatan status
sosial dalam membeli barang. Perubahan status, dari pelajar dan masih
bergantung pada orang tua dengan saya yang sekarang sudah memilki penghasilan
ada perbedaannya. Saya menjadi lebih selektif dalam membeli barang, ketika saya
sudah memilki penghasilan sendiri.
1 Monika
Setianingsih, 21 tahun ( Kerja )
Saya membeli
barang yang saya butuhkan dan karena ketertarikan dari iklan yang dibuat atau
saat pertama kali melihat fisik barang yang ditawarkan. Membeli barang untuk
meningkatkan gengsi atau status sosial? Bisa juga, saya terkadang memiliki
motivasi itu dalam membeli barang. Status saya yang sudah bekerja terkadang
menjadikan saya konsumtif karena kebebasan terhadap penghasilan saya miliki,
tetapi terkadang saya membuat skala prioritas terhadap apa yang harus saya
beli.
Stefanus
Febrianto, 19 tahun ( Mahasiswa )
Saya membeli
barang yang saya butuhkan. Gengsi atau untuk meningkatkan status sosial bukan
hal melatarbelakangi saya untuk membeli barang. Sebagai anak kuliahan dan
menjadi perantauan, prioritas saya terletak pada apa yang saya butuhkan saja.
Perubahan dari status pelajar SMA ke status mahasiswa membawa peralihan, saya
jadi lebih memiliki skala prioritas dalam membeli barang. Membeli barang untuk
mengikuti trend? Jika barang yang dimaksud berkaitan dengan gadget, terkadang
saya mengikuti dan membeli barang yang berkaitan dengan trend yang berkembang.
Kesimpulan:
Alasan
orang untuk membeli barang yang paling banyak adalah untuk pemenuhan kebutuhan.
Fungsi, kualitas barang adalah alasan kedua yang mendukung dari pemenuhan
kebutuhan tersebut. Motif membeli barang karena kebutuhan dan berdasar fungsi merupakan keputusan membeli yang rasional. Gengsi atau peningkatan status sosial tidak banyak
mempengaruhi orang-orang untuk membeli barang. Membeli barang karena mengikuti
trend menjadi alasan beberapa orang, trend yang dimaksud rata-rata terletak
pada trend “gadget”. Motif gengsi dan mengikuti trend bisa dikategorikan kedalam keputusan membeli yang irasional atau emosional. Peralihan status dari pelajar ke mahasiswa maupun bekerja
mempengaruhi motivasi seseorang dalam membeli barang. Membuat skala prioritas
banyak diterapkan oleh orang-orang yang statusnya sebagai mahasiswa dan hidup
indekost. Peralihan dari status pelajar ke kerja, pada sebagian orang membuat
mereka semakin memanage pengeluaran uttuk membeli barang, sebagian lagi justru
merasa bebas untuk membeli apa saja dan menjadi konsumtif.
Oleh: Rani